Tik Hun sodorkan pedangnja. Dan sesudah memegang pedang,pelahan2 pengemis itu menjebut: Koh-hong-hay-siang-lay,Ti-heng-put-kam-koh!" Berbareng iapun putar pedangnja dengan gesit,hanja sekedjap sadja se-akan2 sudah berubah seorang lain, bukanlagi seorang pengemis tua dan lojo. Setelah menjaksikan beberapadjurus, tiba2 Tik Hun seperti tersadar, katanja: "Lau-pek, waktuaku menempur si Lu Thong tadi, apakah engkau sengadja menimpukanmangkokmu untuk membantu aku?" "Masakah perlu menanja lagi?"semprot sipengemis dengan gusar. "Liok-hap-kun Lu Thong itu lebihlihay sepuluh kali daripada botjah tolol matjammu ini, kalau melulusedikit kepandaianmu masakan mampu mengenjahkan dia?" Sembariberkata, ia lalu mainkan pedangnja dengan tjepat. Tik Hun mendengaristilah2 setiap djurus ilmu pedang sipengemis toh sama sadja denganadjaran gurunja, hanja lafalnja sadja agak sedikit berbeda, tapigerak pedangnja mirip benar. Makin dilihat makin heranlah ia. Tiba2tangan kiri sipengemis mendjulur kedepan dengan gerakan pedang,menjusul pedang ditangan kanan mendadak disodorkan ke tangan kiriitu, saat lain tangan kanan membalik "plak" ia tampar pipi Tik Hunsekali. Karuan Tik Hun kaget, sambil memegangi pipinja jangkesakitan itu ia tanja dengan marah: "Ken.........kenapa engkaumemukul orang?" "Habis, aku sedang mengadjarkan ilmu pedang padamu,sebaliknja engkau mengelamun, bukankah harus dihadjar?" Tik Huntjukup bidjaksana, ia bisa terima alasan itu, sahutnja: "Baik,memang salahku. Memang aku sangat heran melihat tjermat2 setiapdjurus jang kau sebut itu mirip dengan adjaran guruku, tjumaperubahan permainan pedangnja jang sangat berbeda." "Adjaran gurumulebih bagus atau adjaranku ini lebih bagus?" tanja sipengemis. "Akutidak tahu," sahut Tik Hun menggeleng kepala. Tiba2 pengemis itumelemparkan kembali pedangnja kepada Tik Hun, katanja: "Mari kitaboleh tjoba2 bertanding." "Keuletanku terlalu djauh dibandingkanengkau, mana-bisa aku melawan engkau," sahut Tik Hun. "Huh, belumkeliwat geblek djuga engkau ini. Begini sadja kita tjuma bertandingtentang gerak serangan dan tidak bertanding tentang kekuatan."Habis berkata, terus sadja ia ajun tongkatnja sebagai pedang danmenusuk kearah Tik Hun. Otomatis pemuda itu angkat pedangnjamenangkis. Tapi mendadak tongkat si pengemis berhenti ditengahdjalan, karena itu, Tik Hun lantas tarik pedangnja untuk balasmenusuk.
pedang dan kitab suci pdf download
2ff7e9595c
Σχόλια